AP usia 10 tahun tidak mau bersekolah lagi saat menginjak kelas 4 SD dikarenakan malu, bahkan sejak lahir ayahnya pergi meninggalkannya dan tidak mau mengakuinya. AP merupakan salah satu dari 25 anak yang menjalani operasi celah bibir dan langit-langit di RSUD Sekayu, Kab. Musi Banyuasin pada 14-17 Desember 2018.
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Selatan yang luasnya sama dengan Provinsi Jawa Barat, bahkan sebelum dipecah sama luasnya dengan Jawa barat, Jakarta dan Banten digabung menjadi satu, sehingga sulit untuk meratakan tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat di wilayah tersebut. Akan tetapi Pemda dan Dinkes setempat terus berusaha keras memperbaikinya dengan mengajak kerja sama banyak instansi, seperti salah satunya kegiatan operasi celah bibir dan langit-langit yang di beberapa tempat masih belum dapat dibiayai oleh BPJS, karena masih dianggap sebagai tindakan estetika/kecantikan. Padahal penderita cleft (bibir sumbing) tidak hanya kesulitan dalam makan, minum dan bicara, tapi juga bersosialisasi di masyarakat termasuk mencari pekerjaan.
Fakultas Kedokteran Gigi Univ. Indonesia rutin menggelar operasi celah bibir dan langit-langit ini di seluruh penjuru Indonesia setiap tahunnya dan kali ini YPP kembali menjadi salah satu dari banyak sponsor kegiatan tersebut. Puluhan dokter dari Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial FKG UI datang dari Jakarta membawa perlengkapan medis untuk kegiatan operasi dan transfer ilmu selama 4 hari dibawah pengawasan dokter-dokter konsulen dari Jakarta, Tangerang dan Univ. Kagoshima. Usai menjalani operasi, anak-anak tersebut akan dirawat inap dan dilanjutkan pengobatannya di RSUD Sekayu. Untuk menghibur anak-anak RSUD Sekayu juga khusus menampilkan cosplay yang membagikan balon. Diharapkan kegiatan ini dapat membuat anak-anak penderita cleft tersebut dapat tersenyum lebih baik dalam menyambut masa depan mereka.